Kunjungan Kerja Wakil Menteri Republik Indonesia ke Petro Kimia Gresik
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, B.ENG., MM., menghadiri rapat kerja RKAP Pupuk Indonesia Group. Beliau menyampaikan perlunya satu kesamaan keyakinan dalam mengelola pikiran menuju negara maju terhadap cita-cita bersama mendukung tercapainya swasembada pangan.
Saat ini Presiden Indonesia menempatkan pertanian dan pangan menjadi sektor utama, sebagai prioritas dalam pembangunan dengan upaya pengembangan teknologi pertanian berdaya saing tinggi dalam mendukung kesejahteraan petani.
Sebagai salah satu upaya yang telah dilakukan adalah dikeluarkannya Perpes yang mengatur kemudahan distribusi pupuk subsidi kepada petani. Selanjutnya bapak Rahmad Pribadi sebagai Direktur Utama PT. Pupuk Indonesia (Persero) memaparkan bahwa dalam memasuki 2025, dengan program pemangkasan birokrasi pembelian pupuk ke petani oleh Presiden Prabowo, merupakan sejarah baru dalam regulasi pupuk sehingga pupuk dapat tersalurkan dengan mudah dan cepat ke berbagai wilayah di seluruh Indonesia, sekaligus sebagai prestasi yang luar.
Dengan Perpres Nomor 6 tahun 2025, upaya menyederhanakan distribusi yang dulunya harus melewati 145 ribu kabupaten melibatkan 38 Gubernur dan melibatkan 500 dapat dipangkas. Saat ini, Petro Kimia Gresik juga berupaya memasukkan amonia dalam sistem energi serta ditetapkan oleh pemerintah, diharapkan hal ini akan dapat mendorong skala prioritas dan dukungan penuh terhadap pembangunan pertanian.
Selanjutnya, disampaikan juga paparan dari narasumber, Dr. Khoon Tee Tan, Managing Patner McKinsey Indonesia, yang menyebutkan bahwa harga pupuk secara global saat ini mengalami kenaikan tertinggi. Oleh karena itu, pengembangan inovasi berbasis peningkatan produktivitas seluruh komodtas pertanian perlu terus ditingkatkan. Sebagai contoh, dalam awal produksi NPK, banyak petani kurang respon, namun selanjutnya petani mulai menyukainya karena membawa ke lahan lebih efektif dan lebih efisien. Dari pengalaman ini, diperlukan pengembangan produksi pupuk inovatif dengan peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia.
Disamping itu, disampaikan juga paparan dari narasumber dari konsultan Danantara yang menyampaikan perlunya upaya memperkuat fondasi bisnis BUMN sebagai dasar pertumbuhan berkelanjutan. Evaluasi kinerja BUMN meliputi benchmarking eksternal dan internal, serta penetapan fokus maupun arah strategi portofolio menjadi salah satu mekanisme utama.
Pencapaian target kinerja keuangan dan pertumbuhan berkelanjutan melalui optimalisasi sumber daya keuangan, aset, dan biaya, serta meningkatkan akuntabilitas laporan keuangan. Dengan didukung teknologi informasi, meliputi pengembangan infrastruktur yang unggul dan aman, serta penguatan talenta digital dan tata kelola yang optimal. Hal ini didukung dengan penguatan tata kelola dan harmonisasi kebijakan, untuk memastikan pelaksanaan regulasi dan kebijakan internal. — Imam Sutrisno